Thursday, 16 May 2013

populasai kerbau terancam menurun di kab. lebak

                   POPULASI KERBAU TERANCAM MENURUN DI KAB. LEBAK

          Populasi kerbau di kabupaten Lebak tertinggi di propinsi banten, Tahun 2012 populasi kerbau berkisar 45.000 ekor. Populasi ini dapat terjaga karena peternak yang tangguh dan semangat tinggi, walaupun sudah banyak rintangan yang dihadapi.  Memang sampai sekarang pola pemeliharaan masih ekstensif tradisional.  Namun kegigihan peternak kerbau menjadikan terbau tetap terjaga saat ini. warisan nenek moyang ini perlu dipertahankan agar ternak kerbau tidak punah dari kabupaten Lebak.
        Saat ini banyak kendala yang dihadapi oleh peternak kerbau dalam menjaga kelangsungan budidaya. Ada beberapa hal yang sangat berpengaruh terhadap semangat peternak kerbau yaitu :

1. Tingginya tingkat pencurian ternak
    Beberapa bulan terakhir hampir tiap minggu ada pencurian ternak kerbau. Namun belum pernah
    pencurinya tertangkap.  kejadian pencurian ternak sudah berlangsung lama dan terjadi setiap
    tahun. Kejadian paling sering menjelang bulan puasa, lebaran baik idul fitri maupun idul adha.
    Keadaan ini sangat berepengaruh terhadap semangat peternak. Kerbau yang dipelihara sejak dari
    kecil hilang begitu saja, harapan untuk mendapatkan hasil musnahlah sudah. Bertahun-tahun
    membesarkan kerbau tanpa lupa setiap hari merawat, memandikan dan memberi makan. Memang
    sesuatu yang sangat menyedihkan. Tidur tak nyeyak, makan tidak enak menghawatirkan si
    munding/eneng (istlah kerbau di lebak) agar tidak dicuri orang.
    Peterna kerbau siang  dan malam harus mengawasi ternaknya. keaadan ini sangat menyita waktu  
    istirahat peternak, pada malam hari ternak kerbau harus dijaga. Keadaan ini banyak yang membuat
    peternak menjual ternaknya.

2. Semakin Sempitnya Lahan Penggembalaan.
    Semakin tingginya pemanfaatan lahan di kabupaten Lebak, baik yang beralih fungsi sebagai
    perumaha maupun lahan perkebunan sehingga sumber hijauan makanan ternak semakin sulit 
    didapatkan. Hal ini juga berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup ternak kerbau.
    Pada akhirnya berpengaruh  terhadap semangat peternak dan akhirnya menjual ternaknya.

3. Adanya Mekanisasi Pertanian
    Keberadaan traktor juga ternyata berpengaruh terhadap penurunan populasi ternak kerbau.
   Hal ini disebabkan pergeseran pemanfaatan kerbau sebagai pembajak sawah menjadi traktor.
   Sehingga nilai tamabah kerbau menjadi berkurang.  Banyak pemilik sawah yang beralih
   memnafaatkan traktor untuk membajak sawahnya. Haya tinggal sedikit lahan yang masih
   memanfaatkan kerbau sebagai pembajak sawah.  Lahan-lahan tersebut adalah lahan yang sulit
  dijangkau traktor karena berbukit dan berlereng.

           Permasalahan ini harus segera di tangani agar populasi ternak tetap bertahan bahkan meningkat. Perlu solusi yang tepat dan cepat untuk mengatasi masalah ini.  perlu dukungan pemerintah dan keseriusan aparat kepolisin bersama peternak untuk mencegah terjadinya pencurian. Ada beberapa solusi patut untuk dilakukan yaitu :
1.  Melakukan Siskamling di kelompok dan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga
     keamanan.
2.  Perlu ada regulasi tentang pengadaan lahan penggembalaan disetiap lokasi sentra-sentra ternak
     kerbau.
3.  Mengurangi pemanfaatan traktor dalam pengolahan lahan di lokasi sentra kerbau.