PERFORMA HASIL PERSILANGAN
AYAM LUNGKOK DENGAN AYAM RAS PETELUR
Oleh : Jamaluddin ZA, SPt ( Kepala
UPTD Peternakan Wilayah III Kab. Lebak)
A. Sekilas Tentang Ayam Lungkok dan Ayam Ras
Petelur Coklat
Ayam lungkok merupakan ayam hasil
persilangan ayam pelung dengan ayam bangkok, pesilangan ini dilakukan untuk
meningkatkan performa ayam agar posturnya lebih besar tetapi masih garang. Bila yang disilangkan pejantang bangkok dan
betina pelung biasanya hasil anakanya lebih cenderung mengikuti performa
bangkok, postur yang tegap jegger yang kecil dan badan yang besar. Sedangkan
pejantan pelung disilangkan dengan induk ayam bangkok anaknya bervariasai ada
yang menyerupai performa ayam bangkok dan ada yang menyerupai pelung dengan
jengger yang besar. Hasil penelitian Gunawan, B. dan Sartika, T. (2000) bahwa
bobot badan ayam silangan pelung x kampung pada umur 12 minggu nyata lebih
besar dibandingkan ayam kampung murni dengan konsumsi pakan tidak berbeda
nyata.
Ayam ras petelur adalah ayam-ayam
betina yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya, Ayam ras petelur
merupakan hasil persilangan berbagai jenis genetik ayam. Ayam ras petelur ada
yang memproduksi telur sampai 280 butir pertahun. Ayam ras petelur tidak
mempunyai sifat mengerami telurnya. Ada berbagai tipe ayam petelur yaitu : Ayam
petelur ringan dan ayam petelur tipe medium, yang dilakukan dalam percobaa ini
adalah ayam petelur tipe medium. Menurut
rasyaf (2003) bahwa ayam petelur tipe medium disebut juga ayam dwiguna atau
ayam petelur coklat yang memiliki berat badan antara ayam tipe ringan dan tipe
berat. Ayam petelur ini akan dimanfaatkan sebagai pedaging bila sudah memasuki
masa afkir. Menurut Setiawati, T. dkk (2016) Ayam Petelur memiliki performa
produksi lebih baik dan kualitas interior telur yang tinggi pada kandang cage
dengan suhu netral (180C), Abnormalitas , bentuk telur, keutuhan
kerabang dan kebersihan kerabang tidak dipengaruhi oleh suhu tetapi lebih
dipengaruhi oleh genetik dan sistem perkandangan.
B. Percobaan yang
dilakukan
Kawin silang (cross
breeding)pada ayam merupakan perkawinan
antara ayam pejantan dengan betina yang berbeda rumpun. Biasanya diharapkan menghasilkan keturunan
yang berkualitas atau pengaruh heterosis. demikian juga dengan persilangan yang
dilakukan pada ayam lungkok (Pelung disilangkan dengan Bangkok) dengan ayam ras
petelur. Awal melakukan percobaan
persilangan, ayam pelung dengan ayam petelur coklat tujuanya adalah agar bisa
menghasilkan ayam pedaging yang lebih
besar dari induknya sekaligus sebagai ayam petelur.
Pada percobaan yang dilakukan dengan 4 ekor induk ayam petelur coklat dan satu
ekor ayam pejantan lungkok. Pengamatan dilakukan
selama 2 tahun. Semua ayam dilepas di
dalam pagar . Permberian pakan dedak dengan daun lamtoro. Setelah satu bulam 4
ekor ayam petelur coklat sudah mulai bertelur
2-3 butir telur ayam coklat bisa dikumpulkan setiap hari. Telur ayam
yang dihasilkan langsung dikumpulkan. Kemudian ayam pelung betina yang dikawinkan dengan ayam pelung jantan bertelur pada saat yang bersamaan dikumpulkan
dan ditetaskan pada saat yang bersamaan dengan telur ayam hasil persilangan.
C.
Hasil Persilangan
Telur-telur
yang dihasilkan dari persilangan langsung ditetaskan. Setelah 21 hari telur
menetas. Anak yang ditetaskan warnanya
bervariasi ada yang berwarna putih, hitam, putih kecoklat-coklatan dan coklat. Munculnya anak ayam dengan warna bulu putih masih
menjadi pertanyaan, karena ayam pejantan
lungkok berwarna hitam dan ayam betina petelur berwarna coklat. Pengamtan dan
studi literatur untuk ayam yang berwarna putih masih perlu dilakukan agar
diketahui darimana munculnya warna bulu putih pada anak ayam hasil persilangan.
Anak hasil persilangan
ini dipelihara dan dibandingkan dengan anak ayam pelung yang menetas bersamaan.
Selama 1 bulan anak ayam diberikan pakan
ayam starter. Kemudian dilepas dan diberikan
pakan dedak dan daun lamtoro. Pemberian pakan dedak dan lamtoro bertujuan untuk
menekan biaya pakan sehingga apabila peternak di desa berminat memelihara ayam
persilangan tidak membutuhkan biaya pakan yang tinggi.
Kemudian diamati pertumbuhanya. Ayam persilangan lebih cepat pertumbuhanya
dan lebih cepat dewasa dibandingkan dengan ayam pelung. Setelah 5-6 bulan ayam hasil persilangan bertelur
, telur ayam persilangan lebih besar dari telur ayam pelung bahkan hampir sama besarnya
dengan telur ayam ras coklat. Warna telurnya yang dihasilkan berwarna putih dan sebagian berwarna merah
sama dengan induknya. Jumlah telurnya lebih banyak dari ayam pelung namun sifat
mengeramnya masih ada. Perlu penelitian lebih lanjut agar produksi telurnya
lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi R. 1985. Kemajuan Mutakhir Ilmu Makanan Ternak Unggas.
Penerbit UI. Jakarta
Card, L.E. and M. C. Neshem. 1972. Poultry Production.
Lea and Febinger. Philadephia.
Gunawan, B. Dan Sartika, T.
2000. Persilangan Ayam Pelung
Jantan X Kampung Betina Hasil
Seleksi Generasi Kedua (G2). Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Seleksi Generasi Kedua (G2). Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Noor, R. R. 2004. Genetika Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.
Noor, R. R., Seminar KB. 2009. Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat (Ilmu Genetika dalam
Alquran). IPB Press. Bogor.
Noor, R. R., Seminar KB. 2009. Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat (Ilmu Genetika dalam
Alquran). IPB Press. Bogor.
Rasyaf, M. 1993. Memelihara Ayam Buras. Kanisius.
Yokyakarta.
Rasyaf, 2003, Beternak Ayam
Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.
Setiawati, T. dkk. 2016. Performa Produksi dan Kualitas Telur Ayam Petelur pada Sistim Litter dan
Setiawati, T. dkk. 2016. Performa Produksi dan Kualitas Telur Ayam Petelur pada Sistim Litter dan
Cange dengan Suhu Kandang Berbeda. Fakultas Peternakan IPB. Bogor