Wednesday 14 March 2018


PELUANG USAHA BUDIDAYA TERNAK KALKUN
Oleh :  Jamaluddin ZA, S.Pt (Kepala Seksi Budidaya Peternakan
 Dinas Peternakan Kab. Lebak)



Kalkun merupakan ternak unggas yang berasal dari benua Amerika, yang telah di konsumsi sehari-hari oleh suku Indian (Prayitno dan Murad, 2009). Kalkun sudah beradaptasi terhadap iklim di Indonesia. Bagi masyarakat Amerika dan eropa daging kalkun merupakan makanan yang biasa dikonsumsi terutama pada hari-hari besar. Sementara di Indonesia lebih cenderung sebagai ternak hias. Kalkun jantan lebih besar dari kalkun betina. Kalkun jantan bisa membuat bulu-bulunya tegak, sehingga terlihat sangat indah. Kalkun daging putih lebih tinggi proteinya dibanding ayam daging putih. Protein kalkun daging putih 43,3% sedangkan ayam daging putih hanya 31,5% (Mountney, 1976).  Rasa daging kalkun sangat lezat, sedikit lemak dan rendah kolesterol. Daging kalkun juga mengandung vitamin B,Kalium, fosfor dan Zinc. Agar budidaya kalkun berhasil maka harus dikatahui tatalaksana budidaya yang baik.  Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan agar budidaya kalkun bisa berhasil :

A.  Pembuatan Kandang
Kandang berfungsi sebagai tempat kalkun berlindung dari cuaca ekstrim (panas dan hujan) dan juga untuk memudahkan tatalaksana pemeliharaan. Berikut ini jenis kandang yang harus disiapkan :

A.1.  kandang Indukan
Kandang induk harus dikelilingi pagar agar mudah dalam pengontrolan. Kemudian disiapkan tempat berteduh untuk kalkun dari cuaca ekstrim.  Kandang dibuat senyaman mungkin agar ternak kalkun tidak stress.  Lantai kandang harus terkena sinar matahari langsung agar selalu kering dan mudah dibersihkan sehingga kalkun tidak mudah terkena penyakit.  Sirkulasi udara harus baik. Daya tampung harus sesuai tidak melebihi kapasitas.  Pagar harus tinggi agar kalkun betina tidak bisa terbang keluar pagar.

A.2.  Rak berterlur 


Agar kalkun betelur pada tempat yang tepat, maka harus dibuat rak betelur. Rak bertelur berbentuk kotak yang terbuat dari kayu. Kemudian di dalam kotak diisi jerami atau alang-alang juga bisa dari kain perca. Tempat bertelur harus diberi atap agar selalu kering dan tidak terkena hujan, sehingga tidak mempengaruhi daya tetas telur yang sedang dierami.


  
A.3. Kandang Anak kalkun



Kandang anak kalkun yang baru menetas bisa terbuat dari kayu maupun dari ram kawat. Berbentuk kotak dengan atap yang bisa terlindung dari hujan dan panas matahari. Lantai kandang terdapat lubang untuk mengeluarkan feses.  Kemudian juga harus disediakan tempat minum dan tempat pakan serta lampu sebagai penghangat.

B.  Pemilihan Bibit


Pemilihan bibit merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya kalkun. Bibit yang baik akan menghasilkan turunan yang baik pula. Ada  beberapa cara untuk memilih bibit kalkun yang baik sebagai berikut :
1.  Sehat dan tidak cacat
    Ciri-ciri kalkun yang sehat adalah : matanya besinar, gerakanya lincah, nafsu makanya baik
    dan bulunya tidak kusam.
2. Pertumbuhanya yang baik
    Pertumbuhan yang baik terlihat dari pertambahan bobot badan yang cepat.
3.  Kalkun bakalan yang masih produktif
     kalkun bakalan yang sudah dewasa tubuh dan alat reproduksinya baik. Ciri Pejantan yang
     baik, libidonya tinggi dengan kualitas sperma yang baik.  Sedangkan betina yang produktif 
     yaitu produksi dan kualitas telurnya baik.

C. Pemeliharaan Induk
Pakan salah satu poin penting dalam usaha budidaya kalkun. Kekurangan Pakan bisa mengakibatkan pertumbuhan lambat bahkan bisa lebih mudah terjangkit penyakit. Kebutuhan nutrisi harus diperhatikan terutama kandungan protein, energi, mineral dan vitamin. Pakan yang bisa diberikan dedak, rumput-rumputan, sayur-sayuran dan juga leguminosa seperti lamtoro. Air minum harus tersedia setiap saat (adlibitum).  Pakan bisa diberikan dalam bentuk segar maupun kering. 
Sex rasio jantan dan betina yang baik adalah 1 : 5. Biasanya kalkun mulai bertelur pada usia sekitar 7 bulan. Induk kalkun yamg mau betelur ditandai dengan jenggernya yang berwarna merah cerah, berbunyi seperti ayam berkotek, pada kandang yang luas kalkuk yang mau bertelur akan mencari tempat bertelur kadang-kadang terbang agak tinggi. Jika sudah dianggap pas maka kalkun akan bertelur di tempat tersebut.
Tahapan Biosecurity harus dilakukan yaitu, Pengawasan lalulintas, baik orang, kenderaan, peralatan maupun hewan.  Sanitasi diantaranya Kebersihan kandang harus tetap terjaga agar dapat tercegah dari penyakit, penyemprotan desinfektan pada kandang harus dilakukan sebelum diisi. Hal iIni bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang merugikan. Kebersihan tempat pakan dan tempat minum juga harus selalu terjaga,  yang tidak kalah penting  kebersihan peternak dan pakaian. Hal ini bertujuan agar mencegah terbawanya penyakit dari luar. Kemudian isolasi, memisahlan entok dengan ayam, melakukan karantina pada ternak baru selama 2 minggu.
Induk kalkun diberi vaksinasin untuk mencegah terjangkitnya penyakit.  Vaksin yang diberikan minimal vaksin ND (tetelo) dan vaksin AI ( flu burung).  Biasanya Vaksinasi dilakukan dengan penyuntikan di bagian dada. Dosis tergantung merk dan jenis dari vaksin.

D.  Pemeliharaan Anak
Telur kalkun akan menetas setelah dierami sekitar 28 hari. Setelah anak kalkun (Day Old Turkey/DOT) menetas langsung dipisahkan dari induknya.  DOT dimasukkan ke kandang anak yang terlebih dahulu sudah disiapkan. Kandang DOT harus tersedia air minum dan pakan.  Lampu sebagai penghangat harus tersedia terutama pada malam hari atau saat hujan turun disiang hari.  Lantai kandang untuk anak kalkul umur 1 hari-30 hari diberi alas dari kertas. Jika feses sudah mulai banyak atau lembab maka alas harus diganti. Luas kandang 1 m2 bisa diisi 40-45 ekor DOT. Kemudian semakin besar anak kalkun maka tempat yang dibutuhkan semakin luas. Luas kandang disesuaikan dengan pertumbuhan anak kalkun. Setelah usia 30 hari anak kalkun tidak usah diberi lampu penghangat lagi karena bulu-bulu sayapnya sudah tumbuh dan bisa beradaptasi terhadap suhu lingkungan.
Pakan merupakan poin penting dalam pertumbuhan DOT. Kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan DOT harus terpenuhi baik jumlah maupun kualitasnya. Pakan DOT sampai 1 bulan diberikan pakan starter. Berikutnya dicampur dengan dedak dan daun pepaya. Setelah kalkun berusia lebih dari 4 bulan, pakan bisa berupa dedak yang dicampur dengan sayur-sayuran atau rumput  juga daun lamtoro. Pemberian multi vitamin harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada tubuh anak kalkun.
Agar anak kalkun dapat dicegah dari penyakit maka harus melakukan Perinsip-perinsip Biosecirity, seperti keberihan kandang, desinfeksi kandang, kebersihan tempat pakan, tempat minum serta pakain peternaknya. Sebaiknya ada baju khusus di dalam kandang, Agar penyakit dari luar tidak terbawa ke dalam kandang. Lalulintas orang, kenderaan dan peralatan ke dalam kandang harus dibatasi.
Vaksinasi harus dilakukan, di booster dan di revak. Vaksinasi pada kalkun dilakukan 5 kali seumur hidup. Terutama vaksin ND dan Vaksin AI.

E. Pemasaran
Pemasaran kalkun masih terbuka luas, Baik untuk konsumsi maupun ternak hias.  Permintaan sebagai daging konsumsi masih tinggi pada restoran-restoran yang banyak dikunjungi orang dari Eropa maupun Amerika. Sedangkan ternak hias banyak permintaan dari masyarakat Indonesia pencinta ternak hias. Harga daging kalkun 1 kg adalah 60-70 rb/kg.  Sedangkan kalkun sebagai ternak hias usia 2 bulan sepasang Rp 250.000,-  sedangkan ternak kalkun dewasa sepasang antara 800 rb -900 ribu. Apabila produksi tinggi selain sebagai ternak pedaging bisa di jual ke pasar-pasar burung baik di Serang maupun di Jakarta. Sekarang juga sudah banyak di jual secara online.



DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, M. Dkk 2013. Turkey Management Guide. Central Poultry Development
         Organisation. Karnataka. India.

Astuti, M. 2011. Potensi Budidaya Kalkun Sebagai Ternak Alternatif. Ditjennak. Deptan.go.id
Prayitno, D.S. dan Murad. 2009. Managemen Kalkun berwawasan Animal wefare. Badan
          Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Rasyaf, M. Dan Amullah I. K. 1983.  Beternak Kalkun. Penebar Swadaya. Jakarta.
Yuwanita, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta





No comments:

Post a Comment